BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kependudukan adalah hal yang berkaitan
dengan jumlah, pertumbuhan,persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,
kondisi kesejahteraan, yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, budaya,
agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
Ilmu Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas
dari pada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi untuk menunjuk pada demografi formal,
demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis.
Sedangkan arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari
kata
:
·
demos,
yang artinya rakyat/penduduk
·
grafein,
yang artinya menggambar atau menulis.
·
Demografi:
adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan
koposisi penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang diidentifikasi sebagai natalitas, gerak
penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan status).
Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan
hubungan antar variable demografi (Dependen dan independen) .
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah
penduduk kurang lebih 222 juta jiwa, kepadatan penduduk diwilayah Negara
Indonesia tidaklah sama. Jawa merupakan daerah yang jumlah penduduknnya paling
padat dibandingkan dengan daerah lain. Jawa merupakan pulau yang berada pada 60-80
LS dan 1050-1140 BT, oleh karena itu pertumbuhan
penduduknnya sangat cepat. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam bidang
politik,ekonomi, social, dan budaya bagi pemerintahan di Indonesia.
Luas
daratan wilayah indondesia 1. 904.345 km persegi yang terdiri dari kurang lebih
17.508 pulau. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus tahun 1971 adalah
118.460.000 uasaha yang dijalankan pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk
Indonesia adalah dengan pemindahan penduduk atau yang disebut tranmigrasi.
Sebagian penduduk dari daerah yang padat penduduknnya, dipindahkan kedaerah yang
masih kosong atau kurang penduduknnya.
Usaha
yang dijalankan pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk Indonesia adalah
dengan pemindahan penduduk atau yang disebut transmigrasi. Sebagian penduduk
dari daerah yang padat penduduknya, dipindahkan kedaerah yang masih kosong atau
kurang penghuninnya (Adang maryuni, 1977:31). Dalam undang-undang nomor 3 tahun
1972 yang dimaksud dengan transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari satu
kelain daerah yang baru dan mebuat pemukiman yang baru, kedatangan transmigrasi ke propinsi
kalimantan selatan ternyata membawa pengaruh yang cukup besar yakni dapat
mengembangkan daerah-daeerah yang di tempati dan juga memberikan suatu lapangan
pekerjaan yang baru.
Dengan data tersebut
diatas dapat dilihat penurunan presentasi swadaya masyarakat di banding dana
dari bantuan pusat, hal ini disebabkan permasalahan antara lain :
Ekonomi pedesaan sendiri dalam
desa mengalami perubahan mencolok: modernisasi pertanian mendatangkan
produksi yang lebih tinggi, migrasi ke kota mengakibatkan kelangkaan tenaga
kerja di sejumlah tempat yang pada gilirannya kembali mengakibatkan mekanisasi
lebih lanjut. Sifat pertanian pedesaan ditahun Sembilan puluhan berbeda sama
sekali dengan pola yang umum berlaku ditahun 1970. Waktu itu irama kehidupan
dan irama kerja bergantung pada angin muson, yang menentukan kapan orang dapat
menanam dan memanen, namun yang paling banyak mencolok adalah mengkotannya
pedesaan, karena kontak dengan kota menjadi lebih kuat maka kehidupan
sehari-hari dan repelita III program transmigrasi menjadi prioritas dalam
pemerataan penduduk, sebab kebijakan pemerintah mengenai program transmigrasi
ini berdampak sesuai yang diharapkan yaitu terciptannya masyarakat yang makmur
dan sejahtera. Selanjutnnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang
lebih merata keseluruh daerah diusahakan keserasian laju pertumbuhan antar
daerah, antara lain dalam peningkatan perhubungan antar daerah dan antar
pulau, memberikan bantuan dan rangsangan bagi peningkatan pembangunan
daerah-daerah yang relatif terbelakang, serta penyebaran penduduk yang lebih
merata melalui transmigrasi, yang tadinya daerah asal tidak menjajikan dan
menuju daerah yang baru sangat menjanjikan bagi masa depan mereka.
Manusia
memiliki banyak kebutuhan yang perlu di penuhi. Kebutuhan tersebut dapat berupa
barang dan jasa kalau barang yaitu berupa pakaian sandang dan papan kalau jasa
yaitu taksi berupa kapal yang membawa manusia ke kota Banjarmasin. kebutuhan
timbul karena adannya tuntutan fisik atau fsikis agar dapat hidup layak sebagai
manusia. Dalam hal ini kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak dapat di
puaskan oleh karena manusia mempunyai sifat selalu merasa kurang. Semakin
banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang dipenuhi,
kemudian semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin banyak atau
bertambah pula kebutuhan. Selain itu, alam tempat manusia beradamedorong
manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungannyahingga mau tidak mau .Ikut transmigrasi pun dinilai sangat
menguntungkan bagi masyarakat yang melakukan program tersebut, karena
transmigrasi yang banyak adalah dari daerah Jawa dan sekitar Pulau Jawa
walaupun mereka harus meninggalkan daerah asal dan akan memulai hidup
didaerah tujuan transmigran yang baru. Hal ini dikarenakan pentingnnya
perubahan perekonomian yang harus dilakukan guna menuju kehidupan yang lebih
baik dari sebelumnnya
Dalam ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi disebutkan bahwa berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan serta atas
usul menteri, daerah yang dipandang perlu dipindahkan penduduknnya, dapat
ditetapkan daerah asal dengan keputusan presiden, pertimbangan-pertimbangan
soasial, ekonomi, dan pertahanan keamanan yang dimaksud sebagai berikut:
·
Padatnnya
penduduk dan terbatasnnya lapangan kerja
·
Areal tanah pertanian yang tidak
memungkinkan
·
Tingkat
kesuburan tanah yang tidak menguntungkan
·
Sering terjadi bencana alam dan ganguan
keamanan
Diantara aspek pokok transmigrasi
adalah usaha untuk membangun daerah baru yang belum ada basis produksinya.
Masalah kependudukan yang antara lain meliputi jumlah, komposisi dan
distribusi penduduk merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam proses
pembangunan. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar
pembangunan, tetapi dapat juga menjadi beban dalam proses pembangunan jika
mempunyai kualitas yang rendah.
Oleh
sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional dalam menangani
permasalahan penduduk pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian
jumlah penduduk tapi juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya
manusianya. Di samping itu program perencanaan pembangunan sosial di segala
bidang harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan
kesejahteraan pendudukan.
B. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arah,
penulis bermaksud membuat suatu perumusan masalah sesuai dengan arah yang
menjadi tujuan dan sasaran penulisan dalam makalah ini. Perumusan masalah
menurut istilahnya terdiri atas dua kata yaitu rumusan yang berarti ringkasan
atau kependekan, dan masalah yang berarti pernyataan yang menunjukkan jarak
antara rencana dengan pelaksanaan, antara harapan dengan kenyataan. Perumusan
masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
1.Apa pengertian dari
kependudukan?
2.Bagaimana sejarah
kependudukan?
3.Apa yang di maksud
dengan PKLH (Pendidikan kependudukan dan Lingkungan Hidup)?
4. Apa saja objek dari
PKLH ( Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)?
5. Bagaimana Pertumbuhan
Penduduk, Keselarasan Lingkungan Hidup dan terjadinya polusi?
6. Apa saja masalah –
masalah dalam kependudukan?
C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui
pengertian dari kependudukan
2.Untuk mengetahui
sejarah kependudukan
3.Apa yang di maksud
dengan PKLH (Pendidikan kependudukan dan Lingkungan Hidup)?
4. Apa saja objek dari
PKLH ( Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)?
5. Bagaimana Pertumbuhan
Penduduk, Keselarasan Lingkungan Hidup dan terjadinya polusi?
6. Apa saja masalah –
masalah dalam kependudukan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kependuduk
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan
jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi
kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi, sosial,
budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
Ilmu
Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas dari pada
demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah
demografi untuk menunjuk pada demografi formal, demografi murni,
atau kadang-kadang demografi teoritis.
Sedangkan
arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari kata :
o
demos, yang artinya
rakyat/penduduk
o
grafein,
yang artinya menggambar atau menulis.
o
Demografi:
adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah
distribusi dan komposisi dan koposisi penduduk serta
komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang diidentifikasi sebagai
natalitas, gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan
status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan
hubungan antar variable demografi (Dependen dan independen)
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia
selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam
bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga
komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah
makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi
dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat.
Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang
mendiami dunia atau bagian-bagiannya. Kepadatan penduduk dihitung
dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
2.2 PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal
dari dua konsep dasar pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan
kelestarian lingkungan hidup. Pendidikan kependudukan mempunyai tujuan utama
dalam upaya perubahan sikap serta perilaku, reproduksi dan penyebaran penduduk
secara rasional dan bertanggung jawab. Adapun tujuan lain yaitu : agar
masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat
menghubungkan antara pertumbuhan penduduk tersebut dengan program pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha mencapai kesejahteraan
masyarakat. Maka diharapkan mereka dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan
keluarga masyarakat bangsa dan manusia pada umumnya. Sedangkan pendidikan
lingkungan hidup mempunyai tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta
perilaku dalam mengelola sumber daya alam secara rasional dan bertanggung
jawab.
Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji
lebih mendalam keduanya memiliki beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki
dua objek kajian yang berupa dinamika penduduk dan perilaku integrasi manusia
terhadap lingkungannya, keduanya sama-sama menunjang terbinanya kualitas
penduduk yang lebih baik. Atas dasar kesamaan tersebut, pada tahun 1984
pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang semula terpisah
digabungkan menjadi satu nama yaitu “pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup” yang batasannya sebagai berikut :
“Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta
didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan
bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan
lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia”.
2.3 Objek PKLH (Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup)
Berpijak pada tujuan-tujuan tersebut di atas, objek
yang menjadi medan studi PKLH selalu berkaitan dengan masalah kependudukan dan
kelestarian lingkungan hidup.
Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolaan
Lingkungan Hidup yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 25 – 27 Maret
1976, telah diidentifikasi masalah pokok di bidang lingkungan hidup, masalah
itu meliputi :
a.Masalah kependudukan dengan segala parameternya,
termasuk :
besarnya jumlah penduduk,
komposisi umur muda,
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi,
distribusi penduduk yang tidak merata,
kondisi sosial ekonomi yang rendah.
b.Masalah pencemaran lingkungan.
c. Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya
sosial.
d.Masalah
institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang dapat
mengakibatkan memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
e. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono,
1988 :
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar dapat
dikatakan bahwa bahan kajian PKLH berkaitan dengan :
1. Masalah
kependudukan dengan segala parameternya,
2. Masalah
pencemaran lingkungan,
3. Masalah
persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan yang pada gilirannya
2.4 Pertumbuhan Penduduk dan Keselarasan Lingkungan Hidup
1.Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah persoalan yang
timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam. Dalam arti ini masalah
lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri, dan sudah
ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, tidak semua masalah lingkungan
itu disebabkan oleh ulah manusia, malah sebagian besar terjadi di luar campur
tangan manusia. Contohnya, gempa bumi, pencairan es di kutub-kutub yang
menyebabkan naiknya permukaan laut, meteor yang jatuh dari langit dan
sebagainya adalah gejala-gejala alam yang terjadi di luar kehendak dan kendali
manusia. Campur tangan manusia dalam masalah lingkungan hanya sedikit dan
itupun baru terasa akhir-akhir ini saja ketika jumlah manusia di dunia sudah
demikian banyaknya. Manusia-manusia yang banyak itu sudah menguasai berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mempengaruhi alam secara
besar-besaran.
Masalah lingkungan ini menjadi semakin
serius karena dalam memanfaatkan lingkungan alam untuk kepentingannya sendiri,
manusia yang bertambah canggih kemampuannya itu, bertambah pula jumlah
pemanfaatannya sehingga kurang memperhatikan kepentingan alam itu sendiri.
Kecemasan ini makin lama makin besar karena akhirnya manusia sendirilah yang
akan menanggung akibatnya sendiri.
2. Pengertian Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar tempat hidup atau tempat tinggal kita. Ilmu
yang khusus mempelajari tentang masalah tempat tinggal disebut ekologi. Ekologi
berasal dari kata Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup.
Jadi, ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
3.Keselarasan Lingkungan
Dalam setiap lingkungan hidup antara
komponen yang satu dengan lainnya terikat adanya saling ketergantungan. Hukum
saling ketergantungan berlaku pada setiap lingkungan hidup. Ketergantungan
antar jenis, ketergantungan antar populasi, dan ketergantungan antar komponen
biotik dengan komponen abiotik. Saling ketergantungan yang paling nyata tampak
pada masalah-masalah makanan.
4.Peranan manusia dalam Lingkungan Hidup
Manusia merupakan salah satu komponen
biotik di dalam suatu lingkungan hidup. Manusia mempunyai kelebihan dari
makhluk lain, ialah akal budi. Dengan kelebihan inilah manusia mempunyai
kedudukan yang istimewa dalam suatu lingkungan hidup. Dengan akal dan
pikirannya, manusia banyak bertindak sehingga kepentingan manusia lebih
diutamakan dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Seringkali manusia dalam memanfaatkan
lingkungan hidup mengabaikan terjaminnya keseimbangan alam, sebagai contoh
bahwa manusia membunuh makhluk-makhluk lain yang menjadi saingannya dalam
memperoleh pangan. Kalau manusia memerlukan padi sebagai bahan makanan maka
diberantaslah belalang, ulat, tikus, dan hama-hama lain yang suka kepala padi.
5.Pertumbuhan penduduk dan sumber alam
Kebutuhan manusia tampak terus meningkat
karena adanya pertumbuhan penduduk yang pesat. Maka manusia mempergunakan
sumber alam yang ada pada alam lingkungan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
2.5 Pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi
Polusi atau pencemaran adalah suatu
keadaan di mana kondisi suatu habitat (tempat dimana makhluk hidup itu berada)
tidak murni lagi, karena pengaruh terhadap habitat itu.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh
berbagai hal, terutama disebabkan laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.
Makin cepat pertumbuhan penduduk, makin cepat pula lingkungan hidup dikotori.
Pencemaran-pencemaran lingkungan itu sebagai berikut :
1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai
hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng, rongsokan kendaraan yang
sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses pelapukan dan besi-besi tua
menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan,
menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena
jumlah garam yang sangat besar akan menyerap air tanah. Guna mencegah atau
mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah pertanian hendaklah
menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di tempat
sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan
disediakan secukupnya.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap
yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Makin besar jumlah
penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga banyak didirikan
pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan
dapat menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan
sebagainya. Hal itu disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan
seperti gas karbin monoksida dan partikel-partikel halus dan timah hitam.
Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas baik di darat, laut maupun
udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya jika dapat
diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari
pabrik atau kendaraan bermotor.
3. Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas
bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun permukaan bumi ini penuh dengan
air, namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air bersih. Hal ini telah
dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang mendiami bumi. Air bukan saja
dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena itu
perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih
jika dapat mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena penggunaan
zat-zat kimia yang berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang
melebihi dosis yang telah ditentukan. Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh
air yang mengandung sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang
dibuang ke sungai-sungai. Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk
yang telah ditentukan. Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan
bermotor, kapal terbang dan sebagainya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah
mengatur bagi orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan
supaya penetapan industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak
menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.
2.6 Masalah – Masalah
Kependudukan
Beberapa permasalahan kependudukan, khususnya di
Indonesia:
a.Masalah
akibat angka kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat
maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya
fasilitas kesehatan. Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat
tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif
dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.
b. Masalah
akibat angka kematian
Semakin bertambah angka harapan
hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan
dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya apabila tingkat
mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.
c Masalah Jumlah Penduduk
Masalah yang timbul akibat jumlah
penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena
banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.
d.
Masalah
mobilitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan
selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya
perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan
prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena
orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati
pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada
yang mau menjadi petani.
e.
Masalah
Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan kepadatan
penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun
nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.
B. Keterkaitan
Antara Masalah-Masalah Kepadatan Penduduk Dengan Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan
hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta
saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada
suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga
menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di
dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya.
Sedangkan, komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yaitu mencakup tanah,
air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.
Kerusakan
pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor alami dari
lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia. Pentingnya
lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini
bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan
tersebut.
Masalah
kependudukan yang sangat mempengaruhi lingkungan adalah kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang
kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kuallitas penduduk lebih sulit
dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan,
kesejahteraan, ketersediaan lahan dan air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat
berdampak pada kerusakan lingkungan.
Tumbuhnya
kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman penduduk didaerah perkotaan
menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang nyata. Kepadatan penduduk
mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan penduduk
berikut ini:
a.Ketersediaan
Udara Bersih
Udara
bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih
banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin
banyak oksigen diperlukan. Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan
oleh kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di udara seperti karbon
dioksida, oksigen nitrogen dan oksigen belerang juga mempengaruhi kualitas
udara. Apabila kandungan gas-gas ini meningkat, maka dapat dikatakan bahwa
udara telah tercemar.
Bertambahnya
pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industry yang menggunakan bahan bakar
fosil (minyak bumi, bensin, solar dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2
dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industry juga menghasilkan
gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang
(SOx) di udara. Tak heran jika udara pada lingkungan tersebut pasti
tercemar.
Oleh
karena itu, marilah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
b.
Ketersediaan
Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin
banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan pangan.
Di
kota-kota besar, lahan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada lagi.
Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan
pabrik, perumahan, kantor dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.
Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan
pangan dan lahan. Padahal pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan
produksi pangan.
c. Ketersediaan
Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry, tempat pertanian, dsb.
Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan pembukaan hutan.
Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu
merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi,
peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kepadatan penduduk.
d.
Ketersediaan
Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air
tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan
jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas
bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung.
Oleh karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah
yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industry, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang
meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan
e. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:
1.
Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng,
rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses
pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa
ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian
pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan, menyebabkan
pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah
garam yang sangat besar akan menyerap air tanah.
Guna
mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah pertanian
hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di
tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan
disediakan secukupnya.
2.
Pencemaran udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor.
Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah
ilmu pengetahuan, sehingga banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi
mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk mencukupi kebutuhan hidup penduduk.
Polusi
udara mengganggu pernafasan dan dapat menimbulkan penyakit pada alat-alat
pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu disebabkan banyak gas-gas
yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan partikel-partikel
halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas baik
di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah
baiknya jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi
keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan bermotor.
3.
Pencemaran air
Sebagaimana
telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun permukaan
bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air
bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang
mendiami bumi.
Air
bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup.
Karena itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor,
lebih-lebih jika dapat mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena
penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin
yang melebihi dosis yang telah ditentukan. Pencemaran air dapat juga disebabkan
oleh air yang mengandung sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci
yang dibuang ke sungai-sungai.
Untuk
mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia hendaklah
menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan
sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang dan sebagainya.
Suara
yang terlalu bising mengganggu ketenangan, dapat menimbulkan gangguan jasmaniah
dan rohaniah, misalnya gangguan jantung, kelenjar-kelenjar pernapasan, gangguan
syaraf, perasaan gelisah dan sebagainya. Untuk mencegah polusi suara, hendaknya
kita menyadari bersama, agar dalam memakai kendaraan mengurangi suaranya. Dalam
hal ini juga Pemerintah telah mengatur bagi orang yang mendirikan industri agar
meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan industri itu dapat diatur begitu
rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.
C. Penanggulangan Masalah-Masalah Kependudukan Yang Berkaitan
Dengan Lingkungan Hidup
Lingkungan berarti keadaan atau kondisi yang mengelilingi kita. Bumi, rumah
kita, memberikan semua hal penting yang dibutuhkan untuk hidup kita. Untuk
kelangsungan hidup kita di lingkungan, kita harus melestarikan biosfer yang
sehat dengan semua sistem ekologi, semua tumbuhan dan hewan, tanah yang subur,
air murni, dan udara bersih.
Sekarang,
keindahan alam bumi ini menghilang, sebagian orang di seluruh dunia menghancurkan
keindahan oleh eksploitasi sumber daya alam secara maksimum/berlebihan. Tingkat
kerusakan lingkungan hidup saat ini sudah sangat tinggi sehingga perlu adanya
solusi dari masalah lingkungan ini. Berbagai masalah lingkungan sekarang
mempengaruhi bumi kita. Sebagai akibat dari era globalisasi yang terus-menerus
mengeksploitasi proses alami dari bumi mengubah masalah lokal menjadi isu-isu
global, beberapa masalah yang sekarang mempengaruhi dunia adalah hujan asam,
polusi udara, pemanasan global, limbah berbahaya, penipisan ozon, asap, polusi
air, dan lain sebagainya serta overpopulasi Smog dan racun mengapung di udara,
yang disebabkan oleh pemborosan asap kotor dari perusahaan industri dan juga
dari pembakaran bahan bakar yang dikeluarkan oleh kendaraan.
Penyalahgunaan
sumber daya energi akibat masalah kependudukan ini sebagai salah satu masalah
lingkungan yang terjadi dari banyaknya masalah yang lain. Dalam hal ini akan
berdampak menjadi masalah serius jika orang-orang pada jaman sekarang tidak
bisa menyadari akan pentingnya daur ulang energi dan konservasi lingkungan.
Untuk
pertama yang mungkin dapat dilakukan adalah mendaur ulang produk-produk yang
sudah tidak terpakai, baik organik maupun non-organik sehingga ketegangan
lingkungan sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dapat kita kurangi dengan
hal ini. Contohnya seperti menggunakan barang-barang yang tidak terpakai lalu
didaur ulang menjadi kompos limbah tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah
yang terbuang di lingkungan. Dari limbah tersebut kita juga dapat menciptakan
pupuk organik yang sehat.
Deforestasi
atau penggundulan hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang dengan
kita memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan yang
digunakan, sehingga tak hanya dampak pencemaran lingkungan saja yang akan
berkurang namun pohon juga dapat kita selamatkan. Dalam memenuhi kebutuhan saat
ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan sumber daya alam yang ada,
karena dengan begitu generasi manusia yang akan datang tidak harus mengorbankan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka merupakan keberlanjutan
pelestarian lingkungan yang harus diwujudkan.
Oleh
karena itu, kita harus menjaga kepadatan penduduk untuk mengurangi masalah
kependudukan dan memfasilitasi sumber daya terbarukan agar dapat lebih
diperbaharui sebagai efek kelestarian lingkungan yang dapat menjaga daya dukung
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan
tersebut ialah:
1) Pengertian
Kependudukan adalah hal yang berkaitan
dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,
kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
2)
Masalah kependudukan khususnya yang berada di
Indonesia ialah Masalah akibat angka kelahiran, Masalah akibat angka kematian,
Masalah Jumlah Penduduk, Masalah mobilitas Penduduk, Masalah Kepadatan
Penduduk.
3)
Masalah kependudukan yang berkibat buruk untuk lingkungan
ialah kepadatan penduduk.
4)
Kepadatan penduduk mengakibatkan polusi lingkungan,
kurangnya penyediaan air bersih, kurangnya lahan, dan kurangnya kesediaan
pangan.
5)
Cara menanggulanginya adalah dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat, dan peningkatan program pemerintah.
0 komentar:
Posting Komentar