Minggu, 04 Desember 2016

myofungsional



A. Pengertian alat myofungsional
    Alat myofungsional adalah alat yang memanfaatkan tekanan alami dari otot-otot yang akan disalurkan ke gigi dan tulang alveolar. Alat ini dapat menyalurkan, menghilangkan, atau menuntun tekanan alami ke gigi-geligi. Alat myofungsional digunakan pada prosedur modifikasi pertumbuhan pada perawatan interceptive dan merawat perubahan rahang.
Salah satu perawatan yang dianjurkan dalam usia pertumbuhan adalah perawatan menggunakan alat myofungsional. Alat myofungsional merupakan pilihan yang dianjurkan pada penderita maloklusi dalam usia pertumbuhan yang disertai dengan adanya kebiasaan-kebiasaan buruk, karena alat myofungsional dapat membantu penderita mempelajari pola fungsional dari otot – otot sekitar rongga mulut. Alat myofungsional yang mulai banyak digunakan adalah bionator.

Keuntungan
  1. Lebih enak dipakai
  2. Perawatan lebih cepat
  3. Wajah lebih baik
  4. Hasil perawatan lebih stabil
  5. Menghindari pemaikaian braket (alat orthodonti cekat)
  6. Tidak terlalu mahal

Cara Kerja Alat Miofungsional
  • Dengan menggunakan tekanan otot-otot mastikasi
  • Dengan menggunkan tekanan otot-otot sirkumoral
  • Dengan mengurangi tekanan otot-otot sirkumoral

B. Klasifikasi Alat-alat fungsional
Menurut Proffit,et.al.,(2007), secara umum alat mio fungsional dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu :
  1. Alat-alat Tooth Borne Pasif
            alat ini merupakan alat yang pasif karena alat ini tidak menghasilkan daya intriksik,seperti yang dihasilkan oleh pegas atau sekrup ekspansi dan hamya tergantung pada regangan jaringan lunak dan aktivitas otot-otot pengunyahan yang akan menghasilkan efek perawatan. Alat yang termasuk kedalam kelompok ini adalah aktivator, Bionator, alat Herbst dan alat Twin Block
2. Alat-alat Tooth Borne Aktif
          Alat ini sebagian besar merupakan modikasi dari Aktivator dan Bionator dengan menambah sekrup ekspansi atau pegas untuk menghasilkan daya-daya intrinsik pada alat, sehingga dapat menggerakkan gigi geligi ke arah transversal dan antero-posterior. Alat yang termasuk dalam kelompok ini biasanya sesuai dengan nama yang mengembangkannya, seperti Expansion aktivator, Orthopedic corrector, sagital Aplpliance, dll

3. Alat-alat Tissue Borne
          Prinsip kerja alat ini adalah memperbaiki kelainan fungsional orofacial yang akan merangsang terjadinya perbaikan hubungan skeletal dengan ,cara mencegah tekanan dari lidah, pipi, dan bibir agar tidak mengenai gigi geligi dan prosessus alveolaris sehingga dapat menimbulkan perubahan pertumbuhan pada struktur-struktur ini.
          Satu-satunya alat yang hanya didukung oleh jaringan lunak, tetapi masih memiliki beberapa kontak dengan gigi geligi dan yang termasuk kelompok ini adalah functional  Regulator (regulator fungsional) yang disingkat dengan F.R, ada  F.R. 1, F.R.2, F.R.3, dll

c. Indikasi dan kontraindikasi Perawatan Alat Mio Fungsional
- indikasi
a.     Kelainan skeletal dalam arah antero-posterior (kelas II dan Kelas III skeletal)
b.     Pada pasien yang sedang dalam pertumbuhan aktif
c.      Pasien sangat kooperatif
-         Kontra Indikasi Perawatan Alat Mio Fungsional
a.     Tidak ada kelainan skeletal berat ataupun ringan
b.     Pasien sangat tidak kooperatiif
c.      Masa pertumbuhan sudah selesai

D. JENIS ALAT MYOFUNGSIONAL
1. Alat lepasan adalah alat yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari rongga mulut oleh pasien sendiri.
Keuntungan dari alat lepasan adalah:
§  Pasien dapat menjaga oral hygiene selama perawatan ortodonti.
§  Alat lepasan dibuat di laboratorium, sehingga memerlukan waktu kunjung yang lebih sedikit dari pasien.
§  Karena membutuhkan waktu kunjung yang lebih sedikit, seorang dokter gigi dapat mendapatkan pasien yang lebih banyak lagi.
§  Alat lepasan dapat digunakan oleh dokter gigi umum yang telah mendapatkan pelatihan yang cukup.
§  Alat lepasan lebih murah daripada alat cekat.

Kerugian dari alat lepasan adalah:
§  Karena alatnya dapat dilepas, dibutuhkan kooperatif pasien yang cukup dalam meberikan alat lepasan.
§  Hanya mampu memberikan pergerakan tipping.
§  Pada kasus yang memerlukan ekstraksi, akan sulit untuk menutup ruang yang terbentuk dengan menggerakkan gigi posterior ke depan.
§  Pasien harus memiliki skill yang cukup untuk membuka dan memasang kembali alat tanpa merusaknya.

Alat cekat adalah alat yang diletakkan pada permukaan gigi pasien dan hanya bisa dilepas oleh operator.

Keuntungan dari alat cekat adalah:
§  Dapat memberikan beberapa pergerakan gigi, tipping, bodily movement, intrusi, ekstrusi, rotasi.
§  Beberapa pergerakan gigi dapat dilakukan secara simultan.
§  Dapat merawat maloklusi yang sulit.

Kerugian dari alat cekat adalah:
§  Pasien menjadi sulit menjaga oral hygiene.
§  Membutuhkan waktu kunjung yang banyak karena lebih sulit untuk diperbaiki dan disesuaikan.
§  Membutuhkan skill khusus dari operator.
§  Jauh lebih mahal dibandingkan alat lepasan.
§  Pasien harus mengunjungi dokter gigi dalam interval tertentu.
Alat orthodonti cekat yg berkaitan dgn seorang teknisi adlh komponen penjangkaran & komponen aktif tambahan. Biasanya alat tsb memerlukan penyolderan.
Alat welding à menyatukan 2 logam pd titik leburnya.
Alat solder à menyatukan 2 logam dgn suatu media kawat solder beserta flux

E. MACAM –MACAM ALAT MYOFUNGSIONAL
1.      BIONATOR
2.      AKTIVATOR
3.      FRANKEL APPLIANCE
4.      HERBTS APPLIANCE
5.      TWIN BLOCK
6.      Oral screen / vesibular screen

1)      BIONATOR
adalah sebuah alat orthodontic lepasan yang didesain untuk mengkoreksi fungsi dan perbedaan skeletal anteroposterior antara maksilla dan mandibula.
Perawatan dengan bionator bertujuan untuk memperbaiki hubungan bibir dan gigi-gigi, membawa lidah berkontak dengan palatum, membawa gigi insisif ke dalam hubungan yang normal, memperbesar rongga mulut dan memperbaiki posisi lidah dengan mengubah posisi mandibula, serta memperbaiki hubungan rahang. (Graber,dkk.,1997).
Selain itu juga, tujuan penggunaan bionator dapat digunakan untuk membentuk koordinasi otot yang baik dan menghilangkan potensi yang dapat merusak bentuk pembatasan pertumbuhan, sementara pembongkaran kondilus melalui posisi mandibula protusive. Gigi seri atas dan bawah biasanya berada dalam kontak selama pakai.

INDIKASI BINATOR
-          maloklusi kelas II divisi 1 pada periode gigi bercampur

KONTRAINDIKASI BIONATOR
-          pada kasus gigi berjejal
-          maloklusi dengan gigi berjejal dan pergerseran midline

Prinsip Kerja Bionator
1.      Untuk maloklusi klass II
-          Gigi incisivus maksila akan diretraksi, maka labial bow harus dalamkeadaan aktif. Pada beberapa kasus dengan modifikasi labial bow bawah dimana gigi insisivus mandibula akan diprotraksi, maka labial bow harus dalam keadaan pasif.
-          Gigi posterior maksila akan digeser ke distal dan dicegah agar tidak  bergerak ke mesial yaitu dengan mengasah lempeng akrilik pesawat secara benar, sehingga jalur erupsi gigi posterior ke arah distal. Pengasahandilakukan pada daerah distal gigi, sedangkan pada bagian mesial tetapmenyentuh gigi. Sebaiknya gigi geligi mandibula jalur erupsinya ke arahmesial maka lempeng akrilik menyentuh bagian distal dan bebas di daerah mesial.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3i9sOlEfUkfpypDNVsvo-i6Vl9ubzw6f6xz6N1xH0suk0lIfolYEzCIstGMQTQeqGmATNAI11ePNSrie_rUHoe7TuyFCQQ6Obv-eIArlujBRpeJgrvS9KBY5s1A9OTftBmU9PPSgTpbA/s320/IMG_0904.jpg

2.      Untuk maloklusi klass III

Bagian akrilik dari alat Kelas III adalah sama dengan jenis standar. Sebuah plat mandibula dan dua bagian rahang lateral yang membentang dari premolar pertama ke premolar pertama yang bergabung bersama-sama, membuka gigitan hanya cukup untuk memungkinkan gigi seri atas untuk bergerak kearah labial dari gigi seri bawah. Pembukaan gigitan ini harus memberikan ruang kurang dari 2 mm antara tepi gigi seri rahang atas dan mandibular. Dengan  ruang tertutup, menuju lidah, dengan perpanjangan plat dari bagian rahang bawah dari kaninus ke kaninus. Tepi gigi seri atas melampaui batas atas akrilik sekitar 2mm. Dengan cara ini, gigi seri rahang atas diposisikan langsung di depan penghalang akrilik, agar tidak mengerahkan segala bentuk tekanan, dengan jarak sekitar 1mm dari ketebalan akrilik yang akan dihilangkan dari belakang gigi seri rahang bawah. Hambatan ini menghalangi setiap gerakan maju dari lidah menuju ruang depan. Tujuannya adalah untuk mengajarkan lidah agar mendapat rangsangan proprioseptif untuk tetap ditarik dan tepat di ruang fungsionalnya. Serta menghubungkan bagian anterior yang tidak tercakup langit-langit mulut, untuk merangsang komponen pertumbuhan ke sekitar di daerah depan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOynIbbXZ5TzUXC3mrEFHp5L6rcMTu5ScvZzfHRLyU71nE1wpciVwVb1CNghU6Ba4OhN-jsqfnV7UIW51Qxt0glDg04py2tsMytCCekidrEuzcYr-VPA06aVrbU-sTfCZGH-QVv4D_4x0/s320/IMG_0902.jpg


  1. Untuk maloklusi dengan open bite
Open bite appliance diakui dalam sebagian besar kasus baik di lidah biasanya menyebabkan atau membuat infraocclusion pada gigi insisivus maksila dan mandibula, yang memungkinkan terjadinya over eruption di bagian bukal. Dalam kasus biasanya ditandai dengan adanya interocclusal sedikit atau tidak ada yang disebabkan karena fungsi lidah yang abnormal. Ini penting untuk mencegah lidah masuk ke aperture. Untuk tujuan penggunaan alat dalam kasus ini, maka bagian rahang atas dari akrilik anterior, yang berlawanan dengan jenis hanya menjelaskan dimana akrilik dibatasi untuk kontak dengan gigi bukal saja. Dimana bagian anterior tidak bersentuhan dengan gigi atau tulang alveolar, karena tidak boleh mengganggu perubahan pertumbuhan yang diharapkan. Sebagaimana dengan tampilan vestibular, diharapkan bahwa respon dari perawatan tidak hanya akan meningkatkan oklusi pada gigi tetapi juga akan mengubah bagian alveolar yang berdekatan. Bagian akrilik di mandibula dan maksila bergabung dengan slight bite block. dengan open bite appliance, bite block oklusal kecil digunakan untuk stabilisasi dan memiliki lekukan pada gigi di permukaan. Tujuan dari lateral bite block adalah untuk mencegah gigi posterior erupsi, saat dimana gigi anterior yang ditujukan untuk erupsi dengan bebas. Ini harus membentuk kembali pembukaan interocclusal dan dimensi vertikal postural yang berhubungan dengan dimensi vertical oklusal. Block jangan terlalu tebal untuk mencegah lip seal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Hd1ElRmUSgVdTxzJ17gtswoZbF6kOEAEN94y34AHWhCmGgQId_uo1VkQPxTn1k142NpAja8d-CEIEuhqBMdWeYR6BRmNUX84OYc42nchDh_8Sh5zKa9NuS3kgr9xX6Do2DLs6aymFYM/s320/IMG_0903.jpg


1.4            Jenis – Jenis Bionator
Bionator memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu:
  1. Open bite (bionator untuk membuka gigitan) à memudahkan terjadinya pergerakan secara vertikal gigi-geligi posterior dan tetap mempertahankan posisi gigi-geligi anterior
  2. Close bite (bionator untuk menutup gigitan) à posterior bite block
  3. Maintain bite (bionator untuk mempertahankan gigitan) à mereposisi mandibula kedepan dengan tetap mempertahankan dimensi vertikal yang telah ada.

2)      Aktivaor
            suatu alat fungsional yang dapat menghasilkan daya orthodonti dan orthopedik. Daya orthodonti pengaruhnya pada gigi geligi yaitu daya untuk menggerakkan gigi geligi dalam arah sagital, vertikal dan transfersal.
            Daya orthopedic adalah daya untuk mempengaruhi struktur kraniofacial dan pengaruhnya pada rahang yaitu merangsang pertumbuhan mandibula dan menghambat pertumbuhan maksila.

Aktivator prinsip kerjanya adalah dengan merangsang aktivitas otot-otot pengunyahan dan kemudian menyalurkan, mengubah atau mengarahkan daya-daya alami ke daerah sekitarnya, seperti gigi geligi, jaringan periodontal, tulang alveolar dan sendi temporo mandibula.
            Secara umum pengaruh aktivator yaitu pengaruh pemakaian aktivator terhadap kranium, maksila,mandibula, otot pengunyahan dan gigi.

Keuntungan aktivator  :
  1. Efektifitas untuk perawatan maloklusi kelas II divisi 1 dengan retrognati mandibula dan pada masa geligi sulung atau geligi campuran
  2. Pemakaiannya tidak terlalu merusak jaringan lunak
  3. Karrena hanya digunakan malam hari, maka baik untuk estetik dan kebersihan mulut
  4. Menolong memperbaiki kebiasaan buruk seperti cara penelanan yang salah, bernafas melalui mulut dan lain-lain

Kerugian Aktivator :
  1. Dibutuhkan kooperatif pasien
  2. Pada kasus crowding, pemakaian aktivator kurang efektif
  3. Penggunaannya tidak efektif pada pasien dewasa
  4. Pengontrolan daya pada masing-masing gigi tidak seteliti alat orthodontik cekat

3)      Pesawat Frankel
Frankel appliance adalah lapisan yang terletak pada vestibulum mulut dan tidak berkontak dengan seluruh sistem dento alveolar yang belum bertumbuh. Elemen kawat akan menghubungkan pelindung lateral dengan lapisan bibir dan juga berfungsi sebagai pedoman, stabilisasi dan faktor pencetus refleks.   
Pesawat fungsional Frankel, kadang disebut juga dengan “pesawat Frankel” ditemukan pertama kali oleh Dr. Rolf Frankel dari Zwickau, Jerman Timur tahun 1966 sebagai alternatif pesawat aktivator. Pesawat ini menggunakan prinsip gabungan dari pesawat Andersen maupun oral screen.
Prinsip dasar kerja pesawat ini adalah rahang dan prosesus dento-alveolar kemungkinan akan mengalami deposisi tulang dan resorpsi selama periode pertumbuhan. Selain itu, jumlah dan arah deposisi tulang tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan tekanan rahang dan prosesus alveolar karena postur dan aktivitas lidah, bibir, dan pipi. Oleh karena itu, korektor berfungsi untuk memodifikasi posisi jaringan lunak dan aktivitasnya sehingga mempengaruhi jumlah dan arah deposisi tulang yang terjadi pada kompleks dento-alveolar.
Pesawat Frankel bisa mengaplikasikan tekanan pada gigi-geligi dan otot-otot mastikasi. Pesawat ini bekerja dalam tiga cara berlainan, yaitu:
1)      Posisi postural ke depan mendorong terjadinya pertumbuhan pada kondilus mandibula dan sendi temoporomandibular.
2)      Bantalan vestibular, dengan aksinya yaitu mencegah tekanan otot yang merugikan pada gigi-geligi, akan mendorong terjadinya pertumbuhan dari tulang basal rahang, jadi memungkinkan lengkung gigi membesar dan mengurangi susunan gigi yang berjejal.
3)      Bantalan vestibular labial, dengan mengubah posisi otot dan aksinya, bisa mendorong terjadinya pertumbuhan bibir.
Pesawat Frankel sebagai perawat korektor fungsional efektif untuk perawatan maloklusi Angle klas II divisi 1, klas II divisi 2, klas III dan open bite anterior. Perawatan maloklusi menggunakan pesawat Frankel perawatan ini dilakukan pada masa aktif pertumbuhan, terutama pada periode gigi bercampur.

Cara pembuatan frankel

            Prosedur klinis
1. preparasi model gigi
2. mengambil gigitan
3. penyusunan model gigi bawah untuk fungsional regular

            Prosedur laboratorium
1. model kerja dipasang pada articulator sederhana dengan menggunakan gigitan kerja malam
2. pada segmen bukal diletakkan malam setebal 1,5 mm diatas segmen bukal gigi – gigi dan jaringan lunak.
3. dibuatkan kawat stainlees steal berdiamater 0,9 mm
a. pada bagian labial dengan kawat lingual arch / labial bow dengan lingkaran U berlawanan dengan gigi – gigi caninus.
            b. pada bagian lingual dibuatkan kawat lingual arch bawah
c. pada bagian palatal  dibuatkan kawat palatal arch atas dengan lingkaran sentral U dari palatum harus bebas 1-2 mm dan berjalan ke bukal antara permukaan oklusal gigi. Ujung archiwe di buat lingkaran dan kemudian dibengkokkan kearah garis tengah agar bersandar pada permukaan oklusal molar kedua atas susu atau jika tidak ada molar dua di letakkan pada oklusal molar satu.
4. artikulator dioklusikan dan malam bukal akan membentuk garis oklusi yang baik.
5. flasking dan boiling out
6. packing dengan bahan cold curing akrilik bening untuk membuat sayap bukal dan pelindung labial
7. curing dan deflasking
8. tahap terakhir polishing.


4)      Pesawat Herbst
Pesawat Herbst pertama kali diperkenalkan oleh Emil Herbst pada International Dental Congress di Berlin, Jerman pada tahun 1905. Pesawat ini merupakan jenis pesawat fungsional tipe cekat yang dirancang untuk merawat kasus kelas II. Komponen utama pesawat ini yang disebut telescope terdiri dati tube dan plunger.
Indikasi pesawat Herbst dirancang untuk menstimulasi pertumbuhan kondilus mandibula dan secara khusus digunakan pada maloklusi kelas II dengan mandibula yang retrognasi. Pasien yang memiliki riwayat obstruksi jalan napas lewat hidung dan tidak memungkinkan untuk memakai pesawat lepas, dapat menggunakan pesawat Herbst. Peswat Herbst dapat juga di indikasikan pada pasien yang tidak kooperatif karena pesawat dicekatkan ada gigi dan bekerja 24 jam sehari tanpa bantuan pasien.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikzAM7UXGUvLTc3piHMXEEc6Xt6YbUq3kKRIs7f_rH0muoBWdCYotXczEiUhYRs17Kgr7qBvgx7tE0b13GfT5O2WhhXDcnl4QxrubCMxCFd-3SYebMkXTPG2wPyX6CC0QBUoXxEhh70Ho/s400/herbst.jpg


5)      Twin Block
Twin block merupakan pesawat fungsional sederhana dengan kontak oklusi bite block yang didesain untuk memajukan mandibula. Twin block mempunyai desain pesawat yang terdiri dari upper block dan lower block.

Indikasi  :
-          Maloklusi kelas II divisi 1 dengan bentuk gigi normal
-          Terdapat overjet ringan sampai berat dan deep overbite
-          Pasien kasus disto-oklusi pada segmen bukal
-          Pasien harus dalam masa pertumbuhan aktif yaitu masa gigi bercampur
-          Twin block lebih idel bagi pasien yang tidak memiliki kelainan pertumbuhan arah vertical secara berlebihan

Kontraindikasi :
-          Kelas II dimana maksila mengalami prognasi dan mandibula dalam posisi normal
-          Pada kasus gigi yang sangat berjejal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLnc3ewWBzt3hVl64haC6WSySw9hBF0h-jcFSoYuO521VD-DaHWfruYJ5EqSF5NAID86QFiPTqTEd2Bzt_7a1AQ95gW7Fl5KWIsTd9J0QvbUnDgdKKLwXhN-SOrrB4c3hx_cSZRGQIgo/s320/twin+block.JPG

6)      Oral screen / vestibular screen
Oral screen adalah pesawat fungsional karena idak memiliki elemen aktif untuk menghasilkan tekenan pada gigi, tetapi member efek mengarahkan tekanan otot dan jaringan lunak pipi dan bibir. Untuk melawan kelainan postur bibir dan fungsinya, member penutupan untuk gigi depan dan jaringan gingival, dan mencegah pernafasan mulu bila seal mulut anterior dan posterior.


0 komentar:

Posting Komentar